Apa kabarmu hai cinta pertama Ceritakanlah dulu,
Selepas kau dari aku
Selepas kau dari aku
Berapa banyakkah Cinta yang menghampirimu
Setelah sekian waktu Apa kau bahagia
Setelah sekian waktu Apa kau bahagia
Teruslah mencari, Sampai dapat yang sejati
Walau tak seindah kisah Cinta pertama
Walau tak seindah kisah Cinta pertama
Chorus
Jika kita jatuh cinta.. Takkan sama rasanya
Jika kita jatuh cinta.. Takkan seperti dulu
Jika kita jatuh cinta.. Takkan sama rasanya
Jika kita jatuh cinta.. Takkan seperti dulu
Indah cinta pertama, Tak terulang lagi,
Itu abadi Indah cinta pertama,
Itu abadi Indah cinta pertama,
Tak terulang lagi, Hanya sekali
Itu abadi
Itu abadi
Credit to BIP Cinta Pertama
Sebuah rendezvous pagi itu, ketika penutupan BIMTEK UAN dan saya lunch untuk terakhir kalinya di hotel Singgasana Makassar dimana semua peserta BIMTEK telah bersiap untuk kembali ke daerah masing-masing, aku menunggu sahabat baruku pak gafur di restoran hotel, entah kenapa secara kebetulan aku duduk bersebelahan dengan peserta dari Kabupaten Pangkep.
Dan secara tidak sengaja mataku menangkap sebuah wajah yang rasanya aku kenal sekali , gadis kecil dengan wajah yang sedikit oriental, mulanya aku ragu apakah itu benar dia, kucoba untuk meneliti dengan memandangnya sekali lagi, ternyata betul dia Iva rupanya dia mewakili guru bahasa Indonesia di Pangkep.
Meski kami tak pernah bertemu selama 15 tahun namun wajah dan suaranya masih melekat benar di kepalaku , aku sedikit kikuk dan segera mengambil makanan untuk pindah ke meja lain namun pada saat berdiri itulah matanya menangkap gerakanku, dan sebuah hal yang tidak terduga , ia masih seperti dulu yang masih refleks dan suka bertindak tidak terduga jika gembira , ia melompat dan memeluk aku , " kakak", rasanya dunia berhenti berputar waktu itu masa seakan membawaku kembali ke 15 tahun yang lampau.
Aku lalu duduk kembali dan iapun segera berpindah tempat duduk di dekat aku , lalu kami pun larut dalam perbincangan dan perbincangan bisa ditebak seperti lagu diataslah kiranya. aku jadi malu sendiri tampang aku sudah jauh berubah, gemuk hitam dan besar lagi mirip gorilla, sedang dia masih seperti dulu , nggak ada perubahan.
Yang membuat aku terkejut ketika dia ngomong bahwa dia masih sendiri sampai sekarang dan dengan sedikit sedih dia menambahkan, "begitu banyak sosok yang dekat dengan aku setelah putus dengan kakak namun tak ada yang tulus, dan semuanya hanya ingin berhubungan tanpa ikatan yang pasti ", "Bagaimana dengan kakak sendiri sudah punya beberapa momongan" , mulanya ada dorongan dari dalam hatiku untuk berkata bohong sebagai lelaki normal ,namun teringat akan my little princess dan istri aku dirumah, aku nggak menjawab pertanyaannya sekalian aku buka laptop dan buka blogku lalu kutunjukkan padanya ini anak dan istrku, sekilas dia tersenyum kecut , "eh iya add FB aku ya kak siapa tahu aku butuh sesuatu untuk ditanyakan pada kakak. aku iakan saja dengan anggukan dan sedikit tersenyum. Sebelum aku terlalu larut dalam perbincangan ini dan semakin terpesona oleh wajahnya aku segera pamit kebetulan sahabat aku pak gafur sudah tiba,
Aku nggak ada niat untuk meng ADD fb nya dan aku pun tak memberi no telp
seperti yang sudah kukatakan di postingan terdahulu
(untuk istriku tercinta maafkan postingan ini, kau memiliki ruang dihati takkan tergantikan selamanya)