Suatu hari aku mengalami hari yang buruk . Pertama, Aku terbangun jam terlambat karena jam alarm saya tidak berbunyi. Lalu, aku terburu-buru memasak dan tanganku terbakar ketika sedang membuat sarapan. Setelah sarapan, aku berpakaian sangat cepat sehingga Aku lupa memakai kaus kaki.
Berikutnya, aku berlari keluar dari rumah berusaha untuk mengejar mikrolet antar kampung, tapi tentu saja aku melewatkannya. Aku ingin naik motor, tapi aku tidak punya cukup uang untuk naik ojek. Akhirnya, saya berjalan tiga kilometer ke sekolah saya. hanya untuk menemukan bahwa hari itu adalah hari Minggu! Saya harap saya tidak akan pernah mengalami hal seperti itu lagi sebuah hari yang sangat buruk.
Berikutnya, aku berlari keluar dari rumah berusaha untuk mengejar mikrolet antar kampung, tapi tentu saja aku melewatkannya. Aku ingin naik motor, tapi aku tidak punya cukup uang untuk naik ojek. Akhirnya, saya berjalan tiga kilometer ke sekolah saya. hanya untuk menemukan bahwa hari itu adalah hari Minggu! Saya harap saya tidak akan pernah mengalami hal seperti itu lagi sebuah hari yang sangat buruk.
Tulisan ini adalah tulisan murid saya yang berhasil jadi juara pertama pada Porseni antar kelas pada cabang mengarang, aku berpikir keras kenapa ya anak ini bisa nulis sebagus itu, padahal dalam kehidupannya sehari-hari, ia biasa-biasa saja dalam pelajaran bahasa Indonesia bahkan sering susah mengungkapkan pendapat saat belajar berdiskusi , Ya Dina memang tidak pandai dalam kemampuan berbahasa, aku berpikir keras, padahal kemarin pengawasan guru sangat ketat dalam perlombaan ini , para peserta tidak boleh ada yang membawa kertas selembarpun kedalam kelas.
Akhirnya aku menemukan jawabannya ketika aku memeriksa Handphonenya yang ternyata penuh dengan jejak dari opera mininya, disana tertera blog-blog sastra , demikianlah kami para juri telah berhasil dikelabui ,berkat kecanggihan teknologi dan saya memang salah karena tidak memeriksa HP , karena aku terlalu meremehkan murid aku , yang mengganggap tidak ada yang sampai memikirkan ke arah situ. Maklum sekolah aku diatas gunung dan berjarak 45 KM dari ibukota Kabupaten. Aku sedikit miris sekaligus senang ternyata murid aku nggak gaptek amat