Saturday, September 12, 2009

Perang terbesar melawan hawa nafsu


Setelah Perang Hunain yang hebat selesai Rasulullah berkata kepada para sahabat sesungguhnya perang yang lebih hebat telah menanti kita. Para sahabat terkejut benar dan langsung bertanya. “Perang apa lagi kiranya ya Rasul Allah yang lebih besar dari perang ini”. “Perang melawan hawa nafsu dibulan Ramadhan”.

Ternyata perang melawan hawa nafsu dengan berpuasa adalah yang terberat, bagaimana kita harus mengendalikan semua keinginan kita untuk tidak melakukan hal yang dilarang.

Semua organ tubuh kita berpuasa, mata, tangan, bibir, telinga bahkan hati dan pikiran juga harus ikut berpuasa. Mata berpuasa untuk tidak melihat hal yang dilarang, tangan berpuasa untuk tidak mengambil barang yang bukan hak kita, bibir berpuasa dengan tidak mengucap kata-kata kotor, bohong atau ghibah (membicarakan keburukan orang lain). Telinga berpuasa tidak mendengarkan kata-kata yang tidak berguna dan hati serta pikiran juga berpuasa dengan tidak memikirkan hal-hal yang kotor, buruk sangka atau iri hati.

Betul-betul sebuah perang yang hebat wajarlah kiranya apabila Ramadhan telah usai dan fajar Idul Fitri telah terbit maka semua ummat islam diseluruh dunia merayakan kemenangan dengan bertakbir, tahmid dan tahlil dan dengan segala sajian kue-kue, ketupat dan opor ayam. Tetapi yang lebih penting pada hari itu kita kembali menjadi fitri, suci bagaikan bayi keluar dari rahim ibunya. Dan hal yang tidak boleh dilupa adalah zakat fitrah agar kaum dhuafa juga bisa merayakan Idul fitri. Semoga setelah Ramadhan berlalu kesucian dan berkahnya akan terus menyertai, menuntun dan mengilhami langkah kita 11 bulan ke depan. Berdoalah kepada Allah kita akan bertemu lagi Ramadhan yang akan datang. (Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H untuk semua rekan-rekan Blogger)

Blog Archive