Tuesday, September 28, 2010

Nurani Dimanakah kini

Bersih suci murni, meninggalkan aku
Menangis tersedu, meratapi diri ini
Dimana sembunyi, nurani dimana dirimu
Ku lapar dan dahaga, merindukan nilai mulia

Kurindu belaian kasihmu
Kurindu usapan sayangmu
Oh Nurani,
Damaikan suasana dunia
Semerbak harum wangi surga
Oh nurani, oh nurani,
Oh nurani, oh nurani, ooh

Badai nan kelabu, menerjang menyapu diriku
Merubahkan sifatku, merusakkan jati diri ini

Kurindu belaian kasihmu
Kurindu usapan sayangmu
Oh nurani,
Damaikan suasana dunia
Semerbak harum wangi surga
Oh nurani, oh nurani,
Oh nurani, oh nurani, ooh 
 
Credit To : Netral (nurani)
Bumi gonjang-ganjing, alam menyanyikan lagu-lagu sedih, masihkan nurani kita terpelihara dengan hal-hal yang baik, masihkan kita punya jati diri , jati diri sebagai bangsa Indonesia yang terkenal santun dan berbudi , ataukah rasa dan sanubari rakyat kita sudah begitu kotor sehingga seakan-akan kehilangan kepekaan serta nilai sejati yang telah lama dituturkan mulai dari kitab, Sutasoma, Arjunawihaha atau kemudian di suluk sukarsa dan suluk wijil. Ataukah karena begitu beratnya kehidupan yang kita  rasakan sehingga setiap saat mudah meledak , meski hanya disulut oleh hal-hal kecil, tak tahulah saya bukan ahli kependudukan atau sosiologi, namun demikianlah saat ini , anak negeri kembali saling serang, bakar dan bunuh tepatnya di Tarakan yang lagi Bergolak.
 
Credit TO PC MEDIA

Semoga kita tidak selamanya jadi Sang Pemimpi namun jika hanya bisa bermimpi biarlah , saya hanya ingin bermimpi seperti Children Book Story . Dunia yang begitu berwarna yang berisi hanya permen, keceriaan, mainan serta tempat-tempat indah dan semua penduduknya bermuka senyum dan ramah. Ah It's a long-long journey


Blog Archive