Sunday, December 13, 2009

My Little Princess

Tidak terasa putri kecilku sekarang telah berumur 3 tahun. Ah begitu banyak waktu yang terbuang tanpa ada kebersamaan di antara kami. Karena Kesibukan yang begitu menumpuk dan tempat tugas yang begitu jauh (Sekolah saya 39 KM dari Rumah) sehingga kadang saya hanya sempat menemaninya selama tiga jam sehari ,bahkan biasa saya pulang dari Sekolah ia telah pulas tertidur, setelah lelah seharian bermain dan beraktivitas. Saya cukup puas dengan memandanginya saat tertidur.

Najwa putri kecilku tumbuh di bawah didikan ibunya, namun yang menjadi kesyukuran saya ia tumbuh menjadi anak yang sabar dan tidak banyak menuntut. Memang sesekali ia bertanya bila saya terlambat pulang karena mengerjakan pekerjaan tambahan Di Sekolah, ibunya dengan sabar akan menerangkan bahwa ayahnya sedang mencari rezeki untuk mereka hidup ,setelah mendapat jawaban ia akan segera diam dan kembali bermain.

Mungkin postingan ini agak sedikit Lebay atau hanya pantas ditulis seorang Ibu seperti Mbak Reni ,mbak Zahra Latifa atau mbak Ateh , tetapi posting ini saya tulis setelah tadi pagi pada hari minggu ada sebuah kejadian yang membuat saya merenung entah harus sedih, bangga atau marah. Ya tadi pagi saya membawa anak saya kerumah Omnya seorang cleaning Service di Sebuah SMK. Karena bekerja sebagai cleaning Service maka Ipar saya itu otomatis harus mengumpulkan semua plastik bekas Aqua gelas atau teh gelas yang banyak menumpuk di Sekolah itu, nah daripada dibuang atau dibakar lebih baik dijual kembali , dan yang membuat saya terkejut adalah ternyata Najwa begitu melihat Omnya yang sedang bekerja, ia lalu menghampiri dan duduk disampingnya.Semula saya mengira ia hanya ingin mengobrol dengan Omnya itu ternyata ia ikut bekerja mensortir dan menyusun gelas plastik itu, ia begitu terampil menyusun gelas plastik itu.



Saya lalu memanggilnya karena khawatir karena pasti banyak kuman pada gelas-gelas plastik itu dan saya lalu bertanya pada ibunya apa dia yang mengajar anaknya untuk melakukan hal seperti itu. Semula saya hendak marah namun jawaban istri saya membuat saya urung untuk marah “sudahlah pa, nanti kita bersihkan tangannya dengan sabun anti kuman , saya tidak pernah mengajarkan hal itu kepadanya ia tahu karena selalu mengamati aktivitas omnya setiap datang kesini ,lagipula ia memang suka melakukan itu,ia menganggapnya seperti sebuah permainan, anak kita memang kreatif ia bisa mengerjakan berbagai hal cukup sekali atau dua kali mengamati , biarlah sejak kecil kita biasakan dia untuk rajin membantu orangtua.

Mulai sekarang saya janji akan selalu memperhatikan buah hati saya, begitu banyak perkembangannya yang terlewatkan olehku, seharusnya ia bermain Puzzle yang lebih bersih dan bebas kuman agar keterampilan dan kreativitasnya bertambah, tetapi itulah anak saya ia memang tidak banyak menuntut, pun ketika anak-anak lain bermain di Taman kota bersama orang tuanya ia lebih memilih bermain ayunan buatan saya sendiri yang begitu sederhana disamping Rumah. Mungkin memang saya yang harus proaktif membelikan ia mainan yang bermanfaat dan merangsang kreativitasnya.


Cepatlah besar My Little Princess jadilah orang yang bersahaja, sederhana dan tidak suka mengambil hak orang lain, tumbulah menjadi manusia kreatif dan mencari Rezeki dari cara yang halal.

Blog Archive