Tuesday, December 8, 2009

PR dari Tujuh taman Langit


 Pada posting saya tentang Kebaikan versus kejahatan   Saya menulis tentang sebuah blog yaitu 7 taman langit yang pemiliknya betul-betul sudah muak melihat kejahatan di muka bumi, kemarin ia menanggapi tulisan saya tersebut dengan membuat sebuah puisi,  dengan rendah hati saya meminta ijin kepadanya untuk mencopas puisi tersebut, tetapi dia memberi syarat yakni 3 pertanyaan :
1. Apa yang paling jauh dari manusia.?
2. Apa yang paling dekat pada manusia.?
3. Apa yang paling susah dilakukan oleh manusia ?

Pertanyaan-pertanyaan sederhana tetapi memerlukan kebijaksanaan dan wawasan yang luas untuk menjawabnya oleh karena itu saya meminta tolong kepada sahabat untuk  sudi memberi pendapat dan pemikiran agar saya bisa menjawab tantangan ini. Saya sendiri telah mengirim jawaban melalui email tetapi ia membalas bahwa ia belum puas dengan jawaban tersebut, meski demikian saya tetap menulis puisinya dipostingan kali ini. Inilah  puisinya yang membuat saya terkesima :

Sajak untuk sensei Munir Ardi

Kami bermimpi tapi kenyataannya..
Karya 7 taman langit

Kami bermimpi gunung hancur
Karena tak sanggup menerima Al Qur’an
Tapi kenyataannya..
Al Qur’an kami berdebu
Kami bermimpi shalat berjamaah dengan jutaan mukmin
Tapi kenyatannya…
Kami asyik tidur di rumah
Kami bermimpi menjadi hujan
Yang terbawa angin ke padang gersang
Tapi kenyataannya…
Kami hanyalah setetes air
Kami bermimpi menjadi bintang di malam hari
Tapi kenyataannya…
Kami hanyalah sekerlip lilin
Kami bermimpi langit malam runtuh
Tapi kenyataannya…
Kami melihat langit malam di atas kami
aKu,kami dan semua punya mimpi
dan kami percaya pada mimpi kami
kami selalu berharap
Bukan berputus asa
Karena hukum Allah pasti akan terjadi

setelah membaca puisi ini  saya merasa ditonjok oleh seorang petinju karena saya menganggap ia begitu berputus asa ternyata beliau punya maksud lain harapan dan impian .
 

Blog Archive