Sumber Gambar (http://www.tni.mil.id) 
Hari Ini tanggal 5 Oktober 2010 adalah hari lahir TNI yang ke 65, dulu jaman ORBA di sebut Hari ABRI, namun sekarang Hari TNI . Semoga dengan Panglima TNI yang baru ,LAKSAMANA TNI AGUS SUHARTONO, S.E. TNI akan semakin tangguh dan dapat menciptakan rasa tenteram pada masyarakat akan ancaman dari luar mauapun dari dalam. Inilah Visi dan Misi TNI
Hari Ini tanggal 5 Oktober 2010 adalah hari lahir TNI yang ke 65, dulu jaman ORBA di sebut Hari ABRI, namun sekarang Hari TNI . Semoga dengan Panglima TNI yang baru ,LAKSAMANA TNI AGUS SUHARTONO, S.E. TNI akan semakin tangguh dan dapat menciptakan rasa tenteram pada masyarakat akan ancaman dari luar mauapun dari dalam. Inilah Visi dan Misi TNI
Visi dan Misi TNI
Dalam upaya menyikapi  konstelasi geografi negara dan kemungkinan ancaman serta dihadapkan pada  peran dan tugas TNI, dirasakan perlu adanya Visi dan Misi TNI agar  mampu melaksanakan tugas pokok dan kebijakan di bidang pertahanan.  Sebagaimana kebijakan umum Kabinet Indonesia Bersatu ke-2 dalam tata  kelola pemerintahan, ada tiga hal yang menjadi pedoman, yaitu:  kesinambungan dan perubahan (change and continuity),  mengurai sumbatan (debottle necking) dan kebersamaan (together we can).  Demikian pula di  lingkungan TNI, sebagai institusi yang dituntut memiliki integritas dan  soliditas, sangatlah penting bagi TNI untuk memiliki kesinambungan  kepemimpinan. Perlu kita sadari, telah banyak yang dilakukan oleh para  pendahulu pemimpin TNI, yang secara keseluruhan ditujukan untuk  membangun TNI yang kuat dan menjadi kebanggaan bangsa.   Untuk  itu, seyogiyanya kita tetap melanjutkan komitmen ini guna terlaksananya  tugas pokok TNI dalam rangka menjamin kelancaran pembangunan nasional.  Dengan demikian, maka Visi dan Misi TNI yang perlu  diperhatikan adalah sebagaimana tertuang dalam Peraturan Panglima TNI  Nomor Perpang/11/II/2010 tanggal 25 Februari 2010, tentang Revisi  Kebijakan Strategis TNI Tahun 2010-2014, dimana visi TNI adalah  Terwujudnya TNI sebagai komponen utama pertahanan negara yang tangguh,  dengan misi:  (1) Menjaga kedaulatan dan keutuhan  wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta keselamatan  bangsa; (2) Mewujudkan pembangunan kekuatan, kemampuan dan gelar  kekuatan menuju Minimum Essential Force secara bertahap.  Dalam hal ini, yang dimaksud dengan tangguh adalah:
Pertama, memiliki jati diri  TNI yang meliputi:
-           Tentara  rakyat, yaitu tentara yang anggotanya berasal dari warga negara  Indonesia.
-           Tentara  pejuang, yaitu tentara yang berjuang menegakkan negara Republik  Indonesia dan tidak mengenal menyerah dalam melaksanakan dan  menyelesaikan tugasnya.
-           Tentara  nasional, yaitu tentara kebangsaan Indonesia yang bertugas demi  kepentingan negara dan di atas kepentingan daerah, suku, ras dan  golongan agama.
-           Tentara  profesional, yaitu tentara yang terlatih, terdidik, diperlengkapi secara  baik, tidak berpolitik praktis, tidak berbisnis, dan dijamin  kesejahteraannya, serta mengikuti kebijakan politik negara yang menganut  prinsip demokrasi, supremasi sipil, hak asasi manusia, ketentuan hukum  nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi.
Kedua, soliditas, yang  berarti adanya kebersamaan yang kuat, kukuh, tak tergoyahkan dan tak  akan terpecah walaupun dilanda gempuran dan tekanan.
Ketiga, memiliki kekuatan  yang cukup dan mampu menghadapi ancaman, baik yang bersifat faktual  maupun potensial, serta berdaya tangkal tinggi.
Keempat, menjadi kebanggaan  bangsa Indonesia, dimana TNI merupakan bagian milik bangsa dan rakyat  Indonesia, yang berasal dari rakyat, bekerja dan bertugas untuk rakyat,  mampu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,  serta senantiasa ada dalam hati rakyat.
Adapun jabaran dari misi TNI dalam  rangka mewujudkan visi yang telah disebutkan tadi adalah:
Menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah  Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta keselamatan bangsa.          Kedaulatan adalah suatu hak eksklusif untuk  menguasai suatu wilayah pemerintahan, masyarakat, atau atas diri  sendiri. Dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan  Republik Indonesia (NKRI), TNI bersama rakyat dan seluruh komponen  bangsa lainnya, mewujudkannya dengan memanfaatkan semua sumber daya  nasional untuk pertahanan (pertahanan semesta). 
Mewujudkan pembangunan kekuatan,  kemampuan dan gelar kekuatan menuju Minimum Essential Force secara bertahap.  Dalam  mewujudkan kemampuan dan gelar kekuatan menuju Minimum  Essential Force, TNI menyusun perencanaan  pembangunan kekuatan untuk mencapai tingkat kekuatan tertentu (capability based planning) termasuk pentahapannya sesuai  dengan program pembangunan Kekuatan Pokok Minimum yang telah dicanangkan  Pemerintah dan diharapkan terealisasi pada tahun 2024. Upaya mewujudkan  MEF ini terbagi dalam tiga tahap perencanaan strategis (renstra) yaitu  Renstra I (2010-2014), Renstra II (2015-2019), dan Renstra III  (2020-2024).
Dalam upaya menuju postur MEF,  pengelolaan Alutsista TNI dilakukan dengan penghapusan, mempertahankan  kemampuan, dan pengadaan. Pembangunan MEF TNI tersebut juga diikuti  dengan peningkatan SDM TNI, peningkatan sarana dan prasarana yang  mendukung operasionalisasi Alutsista beserta pengawaknya, serta  pengerahan unsur-unsur operasional yang lebih efektif. Hal ini dimaksudkan untuk  mengoptimalkan penggunaan anggaran pertahanan sebaik mungkin.
Dalam mewujudkan visi dan misi di atas,  seluruh prajurit TNI harus didorong untuk bersama-sama membangun  karakter prajurit TNI dengan menekankan dan menumbuhkembangkan  nilai-nilai kedisiplinan, kehormatan, kejujuran, dedikasi, loyalitas,  profesionalisme dan keberanian. Untuk itu proses implementasi Semangat  Baru TNI perlu terus ditekankan dan ditumbuhkembangkan sesuai jabaran  sebagai berikut:
Kedisiplinan (Self Dicipline).   Prajurit TNI yang memiliki ketaatan dan kepatuhan yang hakiki  dalam menjalankan tugas serta tanggung jawabnya sesuai dengan peraturan  yang berlaku.
Kehormatan (Honour).   Prajurit  TNI yang memiliki integritas tinggi dalam tugas dan tanggung jawab  serta dapat menjalin dan menjaga hubungan dengan atasan, rekan dan  bawahan.  Selain itu prajurit TNI harus menjaga martabat TNI dan diri  sendiri serta mendapat pengakuan dan dibanggakan masyarakat.
Kejujuran (Honesty). Prajurit TNI yang lurus  hati, tidak berbohong, tidak curang, tulus dan ikhlas serta berkata apa  adanya.
Dedikasi (Dedication).  Prajurit  TNI yang mau berkorban tenaga, pikiran dan waktu demi keberhasilan  suatu usaha atau tujuan organisasi, serta memiliki jiwa pengabdian yang  tinggi.
Loyalitas (Loyalty). Prajurit TNI yang patuh  dan setia serta mempunyai komitmen kuat terhadap sesama prajurit ,  organisasi, bangsa dan negara.
Profesionalisme (Professionalism).    Prajurit TNI yang memahami tugas dan tanggung jawab  serta pengetahuan dan keahlian yang mendukung dan melaksanakannya baik  secara individu maupun dalam tim dengan sebaik-baiknya. 
Keberanian (Courage).     Prajurit TNI yang memiliki kepercayaan diri dan karakter untuk  melakukan apa yang benar dalam menghadapi tuntutan tugas, permasalahan,  bahaya dan ancaman. Prajurit yang berani mengambil keputusan yang  terbaik untuk organisasi, bangsa dan negara tanpa mempedulikan  kepentingan pribadi.
Sebagai Warga Negara yang baik mari kita dukung TNI dalam menciptakan kondisi yang stabil, aman dan damai. Dirgahayu TNI ke 65 semoga semakin tangguh